Diskusi
Petengan, Kamis 20 Juni 2013
Oleh:
Aprianimega Plaituka (Mahasiswi STT Jakarta)
Tatacara
sebagai sumber persoalan
Dalam
pertemuan ini saya ingin menjelaskan tentang perbedaan yang terdapat dalam
ajaran Kristen Protestan. Dalam agama Kristen Protestan terdapat berbagai
aliran yang masing-masing memusatkan perhatian mereka pada apa yang menjadi
tujuan mereka. Namun sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang
aliran-aliran dalam agama Kristen Protestan seperti, Martin Luther, dan pengikutnya Ulrich Zwingli, serta Yohanes Calvin yang
merupakan tokoh reformator dalam mereformasi gereja sekitar abad ke-16; dan
aliran Karismatik mulai berkembang sekitar tahun 1901 di Topeka, Kansas. Gerakan ini berasal Agnes
Ozman yang menerima karunia berbahasa roh dan memusatkan pelayanannya terhadap
bahasa roh yang dianggap sebagai bukti alkitabiah dan babtisan Roh Kudus.
Gerakan ini kemudian berkembang pesat hingga kini dan pada akhirnya dikenal
sebagai gereja Karismatik.
Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak aliran
gereja yang berkembang dengan cara beribadah mereka yang berfariasi.
Kehadiran
berbagai aliran gereja ini yang menimbulkan munculnya tata cara baru dalam
beribadah yang membuat banyak gereja arus utama kehilangan jemaat dengan alasan
bahwa, gereja baru seperti aliran karismatik ini menghadirkan suasana yang
berbeda. Akibatnya banyak umat yang merasa bahwa mereka telah menemukan gereja
yang memenuhi selera mereka. Maksud dari kata “selera” adalah gereja-gereja
karismatik mampu menghadirkan tata cara beribadah yang bernuansa modern dengan
dukungan dari berbagai alat musik, sehingga sebagian besar umat Kristen merasa
bahwa selera mereka terpenuhi dengan beribadah di gereja yang tata cara ibadah seperti
itu. Perbedaan tata cara beribadah antara gereja arus utama (penganut Martin
Luter dan penerusnya) dan gereja Karismati adalah cara berdoa, nyanyi dan musik;
dan berkhotbah.
Cara berdoa
dalam gereja arus utama selalu dipimpin oleh pelayan Firman (Pendeta) atau
pelayan Liturgi (pelayan ibadah yaitu majelis) dan umat tidak merespons doa
dengan berbagai kata-kata. Sedangkan dalam tata cara gereja Karismatik, doa
yang dibawakan oleh pelayan biasanya direspons dengan kata haleluya, amin atau
dengan gerakan fisik seperti mengangkat tangan, berdiri, atau berlutut, dan hal
ini dilakukan oleh umat tanpa ada yang memandu.
Nyanyian
yang biasa dipakai oleh gereja arus utama adalah nyanyian klasih seperti Kidung
Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat, dan Nyanyian Kidung Baru yang merupakan
penerbitan Yamuger (Nyanyian Musik Gereja). Nyanyian-nyanyian tersebut biasanya
diiringi oleh piano atau orgen saja.
Sedangkan dalam gereja Karismatik lebih sering menggunakan nyanyian
kontemporer, karena nyanyian tersebut dapat didukung oleh alat musik yang
mereka gunakan seperti dram ban, guitar,
orgen, dan mungkin ditambah dengan trompet atau alat musik lainnya. Perbedaan
lain dalam hal benyanyi antara gereja arus utama dan gereja karismatik adalah
gereja arus utama lebih menciptakan kondisi yang syahdu, sedangkan gereja
karismatik lebih menjiwai jika nyanyian diiringin oleh musik modern yang dapat
melibatkan seluruh jiwa dan raga dalam memuji Tuhan. Cara berkhotbah juga
berbeda antara gereja arus utama dan gereja karismatik yang perbedaannnya
terletak pada makna teologi yang terdapat dalam khotbah yang disampaikan. Hal
ini biasanya terjadi tergantung di mana, bagaimana dan siapa yang menjadi
panutan bagi mereka dalam mempelajari tentang teologi Kristen.
Jika
ingin melihat lebih jauh lagi tentang pemaknaan teologis yang dianut oleh gereja
arus utama dan gereja karismatik, gereja arus utama lebih menekankan tentang
pemaknaan terhadap Firman yaitu mengaplikasikan suatu bagian dari kitab suci
dalam kehidupan saat ini. Sedangkan gereja Karismatik lebih lebih menganggap
bahwa Firman Tuhan (Alkitab) adalah benar adanya sehingga apa yang disampaikan
itu benar dan tidak dapat dikritik oleh siapapun. Hal ini terjadi karena mereka
menganggap kalau Firman itu berasal dari Allah. Oleh karena itu, penganut
gereja arus utama masih dapat mengkritik Alkitab atau lebih jelasnya dapat
dianalisa kembali, tetapi gereja Karismatik sangat menekankan bahwa Alkitab
tidak dapat dikritik atau ditentang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar