Bem ISIF

Bem ISIF
Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Studi Islam Fahmina

cari

Senin, 29 Desember 2014

1 + 1 = PERSPEKTIF (satu tambah satu sama dengan perspektif)



1 + 1 = PERSPEKTIF (satu tambah satu sama dengan perspektif)


# P-E-R-S-P-E-K-T-I-F, sebuah kata yang tak begitu populer dikalayak umum (masyarakat). Namun para intektual yang berkecipung di perguruan tinggi (dosen,mahasiswa/i dll.) dan dunia pendidikan, kata ini tidak begitu asing bagi mereka. Kenapa masyarakat kurang mengetahuinya?. Hal itu, dikarenakan kata "perspektif" sendiri bukan berasal dari bahasa daerah maupun bahasa Indonesia asli. Kata ini salah satu dari sekian banyak kata serapan bahasa asing ke bahasa Indonesia. Kata ini berasal dari bahasa inggris yaitu "perspective" yang memiliki arti sudut pandang sehingga mereka suka membaca dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yang mengetahuinya. 1 + 1 = perspektif maksudnya apa?. Karena kita telah ketahui bersama bahwa arti perspektif itu sudut pandang, berarti dengan bahasa sederhananya bahwa 1+1= sudut pandang. Apa hubungannya dan apa maksudnya?, bukankah 1+1=2 kenapa jawabannya sudut pandang?. Apa ada yang mengetahui maksud hal itu?. Dari membuat pusing berkelanjutan, mari kita cari tahu...

1+1=2
Ketika anda menjawab dengan spontan bahwa 1+1=2, sudah bisa dipastikan anda adalah orang yang berfikir matematikakis. Matematikakis, selalu menjawab bahwa 1+1=2, jika jawabannya bukan angka dua berarti anda telah melakukan kesalahan dalam menjawab. Karena angka 2 adalah jawaban untuk 1+1 sampai kapanpun. Matematika adalah ilmu yang mengharapkan kepastian dalam jawabannya. Maka dari itu, matematika adalah ilmu pasti.
1+1=#
Menurut matematikakis bahwa 1+1=2, jika ada seseorang memiliki jawaban yang berbeda apakah kita lantas langsung menyalahkan seseorang tersebut?. Menurut dia bahwa 1+1=#(tanda pagar), dia beralasan saat angka 1,+,1 bergabung satu sama lain maka hal itu akan membentuk sebuah pagar (#). Anggapan itu tercipta karena dia adalah seseorang yang suka menggambar, unsur dalam menggambar garis, titik dan sebagainya. Saat menggambar dia biasa menggabungkan garis-garis maka dalam benak dia 1,+,1 adalah sebuah garis yang perlu digabung untuk membentuk sesuatu. Apakah jawaban dia salah?.
1+1= 1
1+1=1 untuk mereka yang matematikakis, 1+1=# untuk mereka yang pelukis(penggambar) lalu 1+1=1 untuk mereka yang apa lagi yaa?. Apa alasan dia menjawab begitu?. Hayo kita cari tahu lagi..., ketika kita mendengar 1+1=1 berarti kita sedang mendengarkan jawaban mereka yang berfikir biologis. Kenapa begitu?. Karena biologis, hubungan antara seseorang dengan seseorang menghasilkan seseorang lagi. Hubungan ini dilakukan oleh seseorang yang berbeda kelamin sehingga Seseorang bisa tercipta(bayi). Jadi, anggapan para biologis 1+1=1 (seseorang dengan seseorang menghasilkan seseorang) bukan 2 atau #. Apakah jawaban dia salah?.
1+1=27
1+1= 27, matematikakis pasti dengan keras menyalahkan mereka yang menjawab begitu sebab dari mana 25 angka laginya. Pelukis pun tidak sepakat begitu jua para biologis Yang tepat teguh dengan jawaban mereka masing-masing. Lantas apalagi alasannya?. Jadi penasaran apa yaa?. Anggapan yang muncul untuk para agamis, kenapa mereka?. Karena 1+1= 27 didasarkan pada pahala sholat yang hanya 1 derajat jika munfarid(sendirian) dan 27 derajat untuk sholat yang berjamaah. Berjamaah paling sedikit 2 orang sehingga jika ada 1+1=27(seseorang ditambah seseorang mendapatkan 27 derajat pahala karena termasuk berjamaah).
1+1=perspektif
Uraian yang diatas akan membantu kita dalam memahami maksud 1+1=perspektif. Sehingga kita bisa sedikit simpulkan maksud 1+1=perspektif yaitu
1. Sebuah persoalan yang sama (1+1) membuat perbedaan dalam pemaknaan
2. Setiap pemaknaan memiliki alasan yang berdasar masing-masing  pemaknaan
Dan kita bisa sedikit definisikan bahwa 1+1=perpektif adalah suatu pandangan kita terhadap 1+1 dengan berbagai macam pemaknaan dalam meraih hasilnya dengan argument mereka masing-masing. Dari persoalan yang kecil seperti 1+1 memiliki pemaknaan hasil yang beragam maka masihkah kita belum menerima keberagaman dalam memaknai sesuatu?. Jawaban hanya anda yang tahu...

Wallahu alam bish showab...



Disajikan untuk Makalah Petengan
 Oleh: Kayan Manggala
Semester II
Intinya dilihat dari perspektif.
Yang pertama 1+1=2 itu matematis. Jika bukan 2 adalah salah karena dilihat dari matematika 2 itu adalah imu pasti
Yang ke2 1+1= #. Menurut pamematikis itu salah, ini ddilihat menurut orang pelukis yang melihat itu adalah pagar.
Yang ketiga 1+1= 1. Yang ini berdasarkan orang yang biologis. Hubungan antara seseorang dengan seeseorang yang berbeda jenis kelamin yang akan menghasilkan seseorang.
Yang keempat 1+1= 27  dilihat dari orang agamis, karena ia melihat pahala yang shalat berjamaah yang minimal 2 orang.

Kesimpulannya 1_1 jawabannya bukan hanya 2 karena dilihat dari berbagai sudut pandang dan mungkin ada ebih banyak lagi yang disertai alas an. Jadi jawaban itu gimana cara pandang kita dalam melihat sesuatu.

Kalau menurut filsafat kan perspektif itu seperti beberapa orang buta yang mendeskripsikan gajah. Ini yang namanya filsafat ilmu.

Pitung: Kometar secara biologis itu tidak melulu pada 1+1= 1 tapi bisa lebih, menurut saya . Kadang2 0 tambah 0 bisa jadi 1.
Qoyum, yg namanya ilmu matematika itu dimanapun pasti jawabannya pasti 2. Emang dlam ilmu filsafat itu banyak jawabannya. Saya dengar tadi dari mas kayan, bayangannya itu pengen digimanain (di arahkan kemana). Pertanyaan, perspektif 1 tambah satu itu apa?

Tanggapan: kemukinan itu kecil dan tipis, saat kemungkinan kecil dan besar itu dibandingkn maka akan mengambil yang lebih di unggulkan. Dalam kata2 ini bisa ditambahkan, kemungkinan bisa menjadi 2 3 4 5 dst. Kebanyakan masih penyangkaan, sedangkan kemungkinan besarnya yg pasti itu satu.

Seperti tafsir, saat t memahami sesuatu pasti orang berbeda2.

Tantuwi
Di matematik pun tidak meluu 1+1= 2 tapi juga mengandung nilai. Contoh 1+1=a
Tanda pun bukan hanya sama dengan. Kalau di matematik perspektif itu nilai. Apakah sama perspektif itu nilaj?

Kayan ilmu itu bersifat statis dan diciptakan sesuai kebutuhan,

Qoyum. Bilangan puyn bisa dijadikan sebagai komunikasi. Karena dulu matematik sering digunakan, sederhananya bisa dijadikan kunci (keyword). Bahkan sekarang teknologi pun menggunakan matematik.


Diaz
Berbicara perspektif didasari atas asumsi yang juga dipengaruhi atas pengalaman pribadi seseoran. Jadi wajar saja kalau orang berbeda-beda./

tantowi
Gimana  menjlaskan peprspektif ini gimana menjelaskannya kepada oranag yang awam.

Kayan
Intinya kita disini ingin menjelaskan kita tidak boleh menyalahkan jawaban seseorang, dalam sebuah perbedaan inikan saat matematik membaca 1_1-2 ada jawaban yain yang berbeda yang juga benar.. jadi bagaimana menghargai pendapat orang lain.

Tantowi
Secara tatanan rumus ya kita selesai. Tapi secara tataran lain di realitas itu susah. Untuk memahamkan orang awan 1+1itu perspektif

Qoyum
Saat perangkaian rumus nominal ya hasilnya angka itu sendiri.

refleksi
Tantowi
Perspektif itu memang banyak tapi yang diperlukan itu kita harus memperkuat perspektif kita sendiri. Bagaimana agar tidak menjadi doktrin karena setiap rang punya otak masing

Qoyum
Dalam filsafat ilmu atau apapun. Ilmu dan pemikiran ada dalam kehidupan. Karena kehidupan tidak jauh dari apa yang dipikirkan dan dpierhitungkan untuk mencari jawaban.

Willy.
Intinya sih masalah perspektif. Kita sebagai makhluk yang istikah kategori tanda kutip manusia , yang penting kita belajar agar lebih tahu sehingga tidak tersasar.

Diaz
Berbicara perspektif, ya selain perlu kita belajar filsafat ilmu, nilai. Kita juga pelajari dasarnya yaitu epistemology dan ilmu mantiq.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate