1 + 1 = PERSPEKTIF (satu tambah satu sama dengan
perspektif)
# P-E-R-S-P-E-K-T-I-F, sebuah kata yang tak
begitu populer dikalayak umum (masyarakat). Namun para intektual yang
berkecipung di perguruan tinggi (dosen,mahasiswa/i dll.) dan dunia pendidikan, kata
ini tidak begitu asing bagi mereka. Kenapa masyarakat kurang mengetahuinya?.
Hal itu, dikarenakan kata "perspektif" sendiri bukan berasal dari
bahasa daerah maupun bahasa Indonesia asli. Kata ini salah satu dari sekian
banyak kata serapan bahasa asing ke bahasa Indonesia. Kata ini berasal dari
bahasa inggris yaitu "perspective" yang memiliki arti sudut pandang
sehingga mereka suka membaca dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
yang mengetahuinya. 1 + 1 = perspektif maksudnya apa?. Karena kita telah
ketahui bersama bahwa arti perspektif itu sudut pandang, berarti dengan bahasa
sederhananya bahwa 1+1= sudut pandang. Apa hubungannya dan apa maksudnya?,
bukankah 1+1=2 kenapa jawabannya sudut pandang?. Apa ada yang mengetahui maksud
hal itu?. Dari membuat pusing berkelanjutan, mari kita cari tahu...
1+1=2
Ketika anda menjawab dengan spontan bahwa
1+1=2, sudah bisa dipastikan anda adalah orang yang berfikir matematikakis.
Matematikakis, selalu menjawab bahwa 1+1=2, jika jawabannya bukan angka dua berarti
anda telah melakukan kesalahan dalam menjawab. Karena angka 2 adalah jawaban
untuk 1+1 sampai kapanpun. Matematika adalah ilmu yang mengharapkan kepastian
dalam jawabannya. Maka dari itu, matematika adalah ilmu pasti.
1+1=#
Menurut matematikakis bahwa 1+1=2, jika ada
seseorang memiliki jawaban yang berbeda apakah kita lantas langsung menyalahkan
seseorang tersebut?. Menurut dia bahwa 1+1=#(tanda pagar), dia beralasan saat
angka 1,+,1 bergabung satu sama lain maka hal itu akan membentuk sebuah pagar (#).
Anggapan itu tercipta karena dia adalah seseorang yang suka menggambar, unsur
dalam menggambar garis, titik dan sebagainya. Saat menggambar dia biasa
menggabungkan garis-garis maka dalam benak dia 1,+,1 adalah sebuah garis yang
perlu digabung untuk membentuk sesuatu. Apakah jawaban dia salah?.
1+1= 1
1+1=1 untuk mereka yang matematikakis, 1+1=#
untuk mereka yang pelukis(penggambar) lalu 1+1=1 untuk mereka yang apa lagi
yaa?. Apa alasan dia menjawab begitu?. Hayo kita cari tahu lagi..., ketika kita
mendengar 1+1=1 berarti kita sedang mendengarkan jawaban mereka yang berfikir
biologis. Kenapa begitu?. Karena biologis, hubungan antara seseorang dengan
seseorang menghasilkan seseorang lagi. Hubungan ini dilakukan oleh seseorang
yang berbeda kelamin sehingga Seseorang bisa tercipta(bayi). Jadi, anggapan
para biologis 1+1=1 (seseorang dengan seseorang menghasilkan seseorang) bukan 2
atau #. Apakah jawaban dia salah?.
1+1=27
1+1= 27, matematikakis pasti dengan keras
menyalahkan mereka yang menjawab begitu sebab dari mana 25 angka laginya.
Pelukis pun tidak sepakat begitu jua para biologis Yang tepat teguh dengan
jawaban mereka masing-masing. Lantas apalagi alasannya?. Jadi penasaran apa
yaa?. Anggapan yang muncul untuk para agamis, kenapa mereka?. Karena 1+1= 27
didasarkan pada pahala sholat yang hanya 1 derajat jika munfarid(sendirian) dan
27 derajat untuk sholat yang berjamaah. Berjamaah paling sedikit 2 orang
sehingga jika ada 1+1=27(seseorang ditambah seseorang mendapatkan 27 derajat
pahala karena termasuk berjamaah).
1+1=perspektif
Uraian yang diatas akan membantu kita dalam
memahami maksud 1+1=perspektif. Sehingga kita bisa sedikit simpulkan maksud
1+1=perspektif yaitu
1. Sebuah persoalan yang sama (1+1) membuat
perbedaan dalam pemaknaan
2. Setiap pemaknaan memiliki alasan yang
berdasar masing-masing pemaknaan
Dan kita bisa sedikit definisikan bahwa
1+1=perpektif adalah suatu pandangan kita terhadap 1+1 dengan berbagai macam
pemaknaan dalam meraih hasilnya dengan argument mereka masing-masing. Dari
persoalan yang kecil seperti 1+1 memiliki pemaknaan hasil yang beragam maka
masihkah kita belum menerima keberagaman dalam memaknai sesuatu?. Jawaban hanya
anda yang tahu...
Wallahu alam bish showab...
Disajikan untuk Makalah Petengan
Oleh: Kayan
Manggala
Semester II
Semester II
Intinya dilihat dari
perspektif.
Yang pertama 1+1=2
itu matematis. Jika bukan 2 adalah salah karena dilihat dari matematika 2 itu
adalah imu pasti
Yang ke2 1+1= #.
Menurut pamematikis itu salah, ini ddilihat menurut orang pelukis yang melihat
itu adalah pagar.
Yang ketiga 1+1= 1.
Yang ini berdasarkan orang yang biologis. Hubungan antara seseorang dengan
seeseorang yang berbeda jenis kelamin yang akan menghasilkan seseorang.
Yang keempat 1+1= 27 dilihat dari orang agamis, karena ia melihat
pahala yang shalat berjamaah yang minimal 2 orang.
Kesimpulannya 1_1
jawabannya bukan hanya 2 karena dilihat dari berbagai sudut pandang dan mungkin
ada ebih banyak lagi yang disertai alas an. Jadi jawaban itu gimana cara pandang
kita dalam melihat sesuatu.
Kalau menurut
filsafat kan perspektif itu seperti beberapa orang buta yang mendeskripsikan
gajah. Ini yang namanya filsafat ilmu.
Pitung: Kometar
secara biologis itu tidak melulu pada 1+1= 1 tapi bisa lebih, menurut saya .
Kadang2 0 tambah 0 bisa jadi 1.
Qoyum, yg namanya
ilmu matematika itu dimanapun pasti jawabannya pasti 2. Emang dlam ilmu
filsafat itu banyak jawabannya. Saya dengar tadi dari mas kayan, bayangannya
itu pengen digimanain (di arahkan kemana). Pertanyaan, perspektif 1 tambah satu
itu apa?
Tanggapan: kemukinan
itu kecil dan tipis, saat kemungkinan kecil dan besar itu dibandingkn maka akan
mengambil yang lebih di unggulkan. Dalam kata2 ini bisa ditambahkan,
kemungkinan bisa menjadi 2 3 4 5 dst. Kebanyakan masih penyangkaan, sedangkan
kemungkinan besarnya yg pasti itu satu.
Seperti tafsir, saat t
memahami sesuatu pasti orang berbeda2.
Tantuwi
Di matematik pun
tidak meluu 1+1= 2 tapi juga mengandung nilai. Contoh 1+1=a
Tanda pun bukan hanya
sama dengan. Kalau di matematik perspektif itu nilai. Apakah sama perspektif
itu nilaj?
Kayan ilmu itu
bersifat statis dan diciptakan sesuai kebutuhan,
Qoyum. Bilangan puyn
bisa dijadikan sebagai komunikasi. Karena dulu matematik sering digunakan,
sederhananya bisa dijadikan kunci (keyword). Bahkan sekarang teknologi pun
menggunakan matematik.
Diaz
Berbicara perspektif
didasari atas asumsi yang juga dipengaruhi atas pengalaman pribadi seseoran.
Jadi wajar saja kalau orang berbeda-beda./
tantowi
Gimana menjlaskan peprspektif ini gimana
menjelaskannya kepada oranag yang awam.
Kayan
Intinya kita disini
ingin menjelaskan kita tidak boleh menyalahkan jawaban seseorang, dalam sebuah
perbedaan inikan saat matematik membaca 1_1-2 ada jawaban yain yang berbeda
yang juga benar.. jadi bagaimana menghargai pendapat orang lain.
Tantowi
Secara tatanan rumus
ya kita selesai. Tapi secara tataran lain di realitas itu susah. Untuk
memahamkan orang awan 1+1itu perspektif
Qoyum
Saat perangkaian
rumus nominal ya hasilnya angka itu sendiri.
refleksi
Tantowi
Perspektif itu memang
banyak tapi yang diperlukan itu kita harus memperkuat perspektif kita sendiri.
Bagaimana agar tidak menjadi doktrin karena setiap rang punya otak masing
Qoyum
Dalam filsafat ilmu
atau apapun. Ilmu dan pemikiran ada dalam kehidupan. Karena kehidupan tidak
jauh dari apa yang dipikirkan dan dpierhitungkan untuk mencari jawaban.
Willy.
Intinya sih masalah
perspektif. Kita sebagai makhluk yang istikah kategori tanda kutip manusia ,
yang penting kita belajar agar lebih tahu sehingga tidak tersasar.
Diaz
Berbicara perspektif,
ya selain perlu kita belajar filsafat ilmu, nilai. Kita juga pelajari dasarnya
yaitu epistemology dan ilmu mantiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar