Bem ISIF

Bem ISIF
Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Studi Islam Fahmina

cari

Rabu, 31 Desember 2014

Indonesia For Sale



Diaz alaudddin
Perang Dunia I berlarutan antara 28 Julai 1914 hingga 11 November 1918 dan bermula di Balkan.saat Archduke Franz Ferdinand dari Austria-Hungary bersama isterinya terbunuh di Sarajevo, Bosnia. Peperanganberlanjuthinggasalimmembentukaliansidenganperserikatandengan Negara-negaratetangga yang berakhirdengankorbansebanyak 16 jutalebihjiwamanusia.
Begitujugadenganperangdunia II meletusnya Perang Dunia II pada dasarnya berkaitan erat dengan Perang Dunia I, yakni merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I.KarenaJermanmengperjanjian Versailles. JugaakibatdariPenyerbuanJermanterhadapPolandiapadatanggal 11 September 1939. Terjadipenyerbuan yang dilakukanJepangterhadapPangkalan Armada AngkatanLautAmerikaSerikat di Pearl Harbour, Hawaii padahariMinggutanggal 7 Desember 1941hinggaberakhirtahun 1945 dengan total korbansekitar 62 juta.

Selain itu juga karena faktor geografis yang mempengaruhi politik berjalan. Orang eropa berpikir untuk menjajah bangsa asia dan afrika demi memenuhi kebutuhan energi. Untuk menjaga keberlangsunganhidup di negaranya, oleh karena itu negara dengan 4 musim lahyang paling menginginkan untuk menguasai dunia.
Setelahperangduniaberrakhir, yang ada di Negara-negarapesertaperang, tinggalsisa-sisa, untukmemulihkankembali Negara mereka, jalansatu-satunyaadalahdenganperdagangan. DimanasalahsatunyadenganmenggunakanIMF,World Bank dan WTO. Sebagaijalanmasukinvestasiasingmasukkenegaraberkembang.
Indonesia, di tahun 1997yang  terKenaimbassaatterjadikrisismoneterakibatpenggelembungandanapada sector non-riil,  IMF hadirdenganmemberikanpinjamanhutang,dengankonsekuensi kebijakan2 ekonomiharussesuaidengankeinginanmereka., melaluiprivatisasi BUMN, liberalisasi sector keuangandanpengurangansubsidi( disiplinanggaranpemerintah) yang merupakanpengejawantahan neoliberal atas consensus Washington
Akibatdarikrisismoneteritu pula, investasiasingberalihkepada sector pertambangandansumberdayaalam.
Contoh : danone Prancis mencari sumber air di pegunungan alpen. Untuk menguasai itu mereka sampai memetakan jalur air yang berada di dalam tanah kemudian mengkaplingkannya hingga orangpun tidak boleh lewat diatas saluran air bawah  tanah tersebut dengan menggunakan hak guna Usaha. iTu juga yang terjadi di sukabumi, gunungsalak.Ditambahlagidenganpengesahan UU no.7 tahun 2004 tentangprivatisasi SD Air.
Lainnyaseperti :
Di amerikasendirisejarahlahirnya Taman Nasional pun sebagaipengusiranpendudukpribumi Indian, agar wilayah yang ditinggalimerekadapat di eksplorasibarangtambangnya.  Setelahsebelumnyabenuainiditemukanolehcolombus12 oktober 1492.
Sejarah perang di eropa yang chaos, sehingga menghabiskan hutan di jerman akhirnya pemerintah jerman menggunakan kebijakan bahwa 30 % dari setiap kawasan harus ditanami tanaman hijau (konsephutanlindung). Kemudian dipakai di Indonesia hingga setiap kabupaten harus 30% juga.
Asal penentuan konservasiatashutan pun terjadikarena Tahun 1800 inggris kehabisan  kayuuntuk berperang yang kemudian menjajah india. Lama kelamaan kayu di india pun hampir habis, akhirnya membuat kebijakan untuk melakuan perlindungan (konservasi hutan agar tidak habis).Tahun 1870 pun kayu di Belandahabis, inipunmengakibatkan Indonesia yang kenagetahnya.
DalamberitapernahkitadengartentangperdaganganKarbon.Dimana Negara industry yang membuatpolusiudara, sedangkan Negara yang memilikibanyakhutan yang malahmenjadipenjaganya.Seperti yang dialami Indonesia
Berkaitandenganpohon, tentangminyak yang dihasilkandarikebunkelapasawit pun menjadimasalah. Seperti yang terjadi di jambi.di Jambi denganperusahaanWilmar. Kalaudipikirkanlebihjauh, inijugaberkaitandenganketahanannasional. Bayangkansajakalaukebun/hutan di Indonesia berubahmenjadikebunkelapasawitsemua. Saatterjadiperangdengan Negara lain, tentarakitamaubersembunyi di manakarenatidakadapepohonandansemak yang rindanglagi.
Namunmasyarakatdunia pun menyadariakanhalitusehinggamembuatregulasimengenaiStandard legalitas bahan pangan dan kayu, ada standard legalitas dari dampak sosial.yang terjadi akibat proses eksport import.
Berbicaraneolib, berartiberbicaradariawalhingganeolibiniterjadi.
Berawaldari Adam Smith.yangmengritisikaummerkantilisme (yang menganggapkesejahteraansuatu Negara ditentukandarbanyaknya asset yang dimiliki)denganteoripenentuanhargaberdasarkaninteraksiantarapenawarandanpermintaansecaraalamiah. Yang kemudiandikembangkanoleh David Ricardo denganLaizzes Fairenya (biarkanmerekaberbuat) yang bersifat exploitative danindividualistik
kemudiandipukulolehMarx tentangperlawanankelas para buruh.dimanapemaksimalanproduksiadalahkapitalis yang tidakmeenyejahterakanpekerjanya. Dan didukungoleh John Maynard Keynes tentangperan Negara terhadappasar.Namunruntuh di tahun 1970 akibatkemandekkanekonomi.
Lalumuncullahneoliberalisme yang dikkembangkanoleh Friedrich A von Hayek dan Milton Freidman.tentangkebebasanindividudalamtransaksipasar. Tanpadibatasioleh Negara.
Namun neoliberal pun masihbisadihadapiseperti dijelaskanoleh Anthony Giddens mengenaijalanketiganya, serta yang dilakukanoleh Muhammad Yunusdengan bank KreditMikronya.

Makalahinididiskusikan di petenganedisi 09 mei 2013
Penulisadalahmahasiswa ISIF fkSyariah.

HaramKah Adat?




Achmad Hammam Ibnu Hasanuddin Ghofur
HARAMKAH ADAT?

suatu cara hidup yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dan juga berkembang dalam kelompok tersebut serta di wariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.

KAJIAN BUDAYA LOKAL
1/17/2013





 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
MUQODDIMAH 2
HARAMKAH ADAT? 3
Type chapter title (level 1) 4
Type chapter title (level 2) 5
Type chapter title (level 3) 6

HARAMKAH ADAT?

            Adalah masalah klasik namun kompleks dibicarakan dalam masyarakat kita.”BUDAYA/ADAT ISTIADAT”.begitulah sebuah kata yang selalu di permasalahkan di lingkungan kita.entah berawal dari siapa?,sejak kapan perselisihan pendapat itu terjadi? atau hanya sebuah kebetulan saja?.namun perlu di garis bawahi bahwa agama islam masuk ke tanah air kita (Indonesia) itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.banyak sekali polemik yang terjadi karena sejarah mencatat di negeri kita adalah penganut animesme dan dinamisme dan itu sangat kental sekali apalagi masyarakat kita adalah masyarakat yang ”Abangan“ yang tidak mudah menerima kebenaran dan hanya mengedepankan egoisme.
Sebenarnya ini adalah tugas pertama saya dalam mengkaji budaya lokal yang ada didaerah saya.kemarin tepatnya Sabtu,12 Januari 2012 Kampus saya mengadakan WORKSHOP yang rencana semula bertempat di Gedung Syekh Dzatul Kahfi,Lt 4.Kampus Isif namun entah kenapa jadi berpindah ke AUDITORIUM atau teman – teman saya menyebutnya AULA.
Dalam pembahasan tersebut banyak sekali yang di kaji meskipun saya datang terlambat namun saya mempunyai banyak catatan mengenai pengkajian Pengantar Islam, Budaya dan Nusantara yang pada waktu itu sebagai narasumber/fasilitator nya adalah Bpk Makhrus eL-Mawa Bpk Akbaruddin Sucipto bidang Arkeologi islam nusantara di Cirebon:Masjid/tajug,pesantren dan makam ,Bpk Opan Safari bidang Cirebon:sejarah lokal dan budaya islam,.dalam pengkajian tersebut diantaranya adalah membahas tentang “apa – apa saja yang di sebut budaya” karena kebanyakan orang itu tidak memahami dalam mengartikan budaya.mereka menganggap bahwa budaya hanya sebatas SENI saja padahal bukan hanya itu.
Ritual,tradisi,tulisan,manuskrip,tarekat,designer,kedisiplinan itu juga termasuk budaya.cara pandang dalam hal memasak nasi jagung seperti yaang diungkapkan oleh Bpk Susilo dan Bpk Nurrohman menurut daerahnya masing – masing yaitu Bojonegoro dan Bumi ayu juga termasuk budaya.di dalam WIKIPEDIA budaya atau kebudayaan itu diambil dari bahasa Sanskerta yaitu Buddayah atau buddi (budi atau akal) dapat juga diartikan sebagai hal – hal yang berkaitan atau berhubungan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa inggris budaya itu disebut cultur yang berasal dari bahasa latin yaitu colere yaitu mengolah atau mengerjakan.bisa diartikan juga sebagai mengolah atau bertani. juga kata cultur bisa di terjemahkan kultur dalam bahasa indonesia.jadi kesimpulanya yang dinamakan budaya adalah suatu cara hidup yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dan juga berkembang dalam kelompok tersebut serta di wariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.

Dalam buku (Fiqih adat) tradisi masyarakat dalam pandangan fiqih yang ditulis oleh IFROSIN beliau menjelaskan dalam pengantar buku tersebut bahwa jika kita melihat historis ediologi orang – orang Indonesia dulu adalah penganut agama Budha,penyembah berhala.mungkin dapat kita bayangkan betapa sulitnya agama islam masuk pada waktu itu.apalagi kondisi masyarakat mayoritas adalah “Abangan(manusia keras kepala yang tidak pernah mau menerima kesalahan.dan kalau bertindak hanya mau mengedepankan  emosional tanpa rasional).
Coba sejenak kalian fikir betapa sulitnya memasukkan ajaran/agama baru pada waktu itu dimana ajaran nenek moyang kita sudah melekat dan mendarah daging.mungkinkah dengan kondisi yang seperti itu agama baru yang belum pernah mereka kenal dapat mereka terima dengan baik?.rasanya itu sangat tidak mungkin kalau tidak dengan cara pendekatan budaya
Dengan kenyataan yang terjadi dan dapat kita rasakan seperti sekarang ini keadaanya itu berbalik 100% (kebanyakan orang jawa beragama islam) bahkan ada yang menjadi mufti mekkah ,syekh nawawi al-bantani misalya.kesuksesan wali songo dalam menyebarkan agama islam di tanah jawa itu tidak terlepas dari respon mereka terhadap adat istiadat yang memang pada waktu itu berlaku dan sangat sakral bagi masyarakat setempat
Para wali songo tidaklah langsung menentang dan mengharamkan adat istiadat mereka namun para wali songo memasuki dunia mereka adalah dengan cara pendekatan terhadap budaya mereka.seperti sunan kalijaga dengan” wayangnya”,sunan bonang dengan “gongnya”.bahkan termasuk judi dan minuman keras pun bisa mereka jadikan sebagai lahan dakwah mereka dalam memasuki nilai-nilai keislaman.

Fitrah Manusia Persepektif Murthado Muthahari




Fitrah Manusia Persepektif Murthado Muthahari

Pada hakikatnya kajian para filosofis dalam mencari pengetahuan meliputi tiga tema besar, yaitu Tuhan, manusia dan alam semesta, sebagaian filsuf menaruh perhatiannya masing-masing sesuai apa yang ia inginkan dan manfaatkan. lalu apakah fitrah termasuk kajian filosofis dalam ketiga tema besar tersebut. Jika dilihat dari Historis bahwa para filosuf baik dari peradaban Yunani (Aristoteles, Plato ataupun Socrates), kemajuan intelektual muslim klasik, ataupun abad pencerahan ala barat dengan jargon pengetahuannya empiris, positivtik, struktural maupun fenomenologi dan para pemikir islam kontemporer tidak pernah menyebutkan ataupun membahas mengenai makna fitrah tadi. Menurut asumsi saya bahwa fitrah merupakan sesuatu yang berada di dalam tubuh manusia, tidak memiliki tempat untuk di pijak dan tidak mempunyai bentuk tetapi bisa dirasakan oleh manusia, percaya ataupun tidak bahwa fitrah memang berada pada diri manusia, lalu bagaimanakah kita mengetahui dan menggalinya?

Menurut pandangan Murtaho Muthahari bahwa kajian fitrah dibagi menjadi dua cabang, yaitu  Satu cabang mengacu kepada manusia, dan cabang lainnya mengacu pada Tuhan. Sementara, di sisi lain, ia merupakan pusat kajian yang mendalam mengenai sumber-sumber pengetahuan keislaman, yakni al-Quran dan Hadis.
Lafal fithrah disebutkan dalam al-Quran, hanya saja yang menyebutkannya dalam bentuk ini (fitrah), yang mengikuti pola fi’lah, hanya satu ayat ini: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah). (Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. (QS. Al-Rum [30]: 30). Artinya, Allah telah menciptakan  manusia dengan keadaan tertentu, yang didalamnya terdapat kekhususan-kekhususan yang ditempatkan Allah dalam dirinya saat ia diciptakan. Keadaan itulah yang menjadi fitrahnya.
Didalam kitab al-Nihayah (kitab hadis) karya Ibnu Atsir menyebutkan kosakata fitrah, yang berbunyi ”Setiap bayi yang dilahirkan itu dalam keadaan fitrah”. Setiap manusia memiliki fitrahnya masing-masing sesuai karakter yang dia miliki dan dalam diri manusia berbeda satu sama lain, artinya ia merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia dan bukan sesuatu yang diperoleh melalui usaha, karena itu menurut Murthado Muthahari bahwa fitrah merupakan sekumpulan hal yang telah dan hingga sekarang dikenal dengan “kemanusiaan”. Sementara itu, kenyataan tidak ada satu aliran pun yang menolak adanya nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam upaya kita membuktikan eksistensi hal-hal yang bersifat fitri dalam diri manusia, cukuplah hal itu kita lakukan dengan cara melihat eksistensinya secara aktual dalam diri kita ataukah harus dengan pembuktian dengan cara yang lain. Di dalam tubuh (diri) manusia ada hal-hal yang bersifat fitrah yang kita rasakan kefitrahannya dalam kalbu dan hati nurani kita, artinya kita sebenarnya tidak membutuhkan dalil apapun untuk itu. Maka dari itu tetap dan selalu menganggap manusia sebagai mahluk yang sangat misterius dan salah satu diantara sekian banyak misteri itu adalah masalah fitrah yang ada dalam diri manusia, memang didalam diri kita terdapat setumpuk konsep atau gambaran sekalipun saat kita dilahirkan, karena kita memiliki penglihatan, pendengaran, dan kalbu.
Pengatahuan dan Fitrah
Di dunia ini manusia diingatkan pada prinsip-prinsip tentang segala sesuatu, hanya saja untuk mengetahuinya ia memerlukan guru, memerlukan sistem yang membedakan besar dan kecil, perlu membuat analogi, memerlukan pengalaman dan sebagainya. Menurut Kant (Filsuf barat) mengatakan bahwa himpunan pengetahuan manusia itu bersifat fitrah artinya pengetahuan yang tidak diperoleh melalui pengalaman ataupun indera, tapi pengetahuan yang mesti ada dalam diri manusia terbentuknya aspek pemikiran manusia dan sebagiannya lagi bersifat pengalaman dan uji coba. Unsur-unsur berfikir yang bersifat fitrah, yang terdapat didalam bangunan akal, artinya data-data yang diperoleh dari luar dan sebagian lainnya terkait dengan akal sejak asalnya.
Orang-orang yang mengakui adanya prinsip-prinsip berfikir yang bersifat bawaan, haruslah mengakui sifat tersebut asli dan murni dan jika dia ragu terhadap fitrah maka dia ragu terhadap potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Murthado Muthahari mengatakan  bahwa sesuatu yang terdapat dalam diri manusia dan keberadaannya sama sekali tidak diragukan dan dengan ini manusia menjadi mahluk yang berbeda dari semua mahluk yang ada (mengabaikan perbedaan-perbedaan lainnya) adalah bahwa manusia dapat menyadari alam diluar dirinya atau berfikiran tentang segala sesuatu yang ada disekelilingnya. Artinya manusia adalah makhluk yang berfikir atau kita gunakan istilah lain, manusia adalah mahluk yang sadar, sadar akan dirinya dan akan alam sekitarnya. Karena kelebihannya itu, manusia dapat menerima pengetahuan dari luar yang disebut sebagai menalar ( al-idrak).
Kecenderungan-kecenderungan manusia di muka bumi memiliki lima kategori, atau setidaknya lima kategori inilah yang kita ketahui sampai sekarang. Pertama, Mencari kebenaran: kecendrungan untuk menemukan berbagai hakikat seperti apa adanya dan menalar hakikat sesuatu (kesadaran filosofis). Dengan demikian, keinginan untuk mengetahui sesuatu merupakan kesadaran yang tersembunyi dalam diri manusia dan betapa pentingnya pencapaian hakikat bagi manusia, makna suatu kebenaran terletak pada kebebasan dan kesadaran serta menjadi tahu tentang alam semesta ini. Kedua, Moral: kecendrungan yang ada dalam diri manusia ialah berpegang pada nilai-nilai moral, manusia mempunyai ketergantungan terhadap banyak hal; bukan hal itu bermanfaat bagi dirinya tetapi hal tersebut merupakan keutamaan dan kebajikan yang menghantarkan manusia pada kebaikan spiritual. Ketiga, estetika: Manusia tertarik pada keindahan, baik moral maupun bentuk karena keindahan pada hakikatnya memang dibutuhkan dengan sendirinya oleh manusia. Keempat, Kreasi dan Penciptaan:  Dalam diri manusia terdapat sejumlah kecendrungan untuk membuat sesuatu yang belum ada dan belum di buat orang. Kreativitas dan daya cipta manusia biasanya diaktualisasikan dalam bentuk yang berbeda-beda, seperti merancang metode, membangun kota dan lain-lain Kecendrungan seperti ini memang ada dalam diri semua orang dan setiap orang senang membuat dan menciptakan sesuatu yang belum pernah terfikirkan sebelumnya. Kelima, Kerinduan dan Ibadah: kerinduan merupakan suatu kondisi yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan cinta karena kerinduan bisa membuat seseorang keluar dari keadaan normalnya, sehingga ia tidak mau makan ataupun minum dan memusatkan perhatiannya pada titik yang menjadi pusat perasaannya. Dengan kerinduan tersebut, seseorang dapat memperoleh kondisi menyatu dengan orang yang dirindukan. Ibnu Sina dan Mulla Shadra membagi kerinduan atas dua poin, sebagain merupakan kerinduan seksual (majazi) dan sebagiannya kerinduan rohani (nafsani).
Kerinduan seksual karena merupakan naluri, maka akan berhenti jika kerinduannya terpenuhi oleh keinginannya, sebab itulah yang menjadi tujuannya. Dalam jiwa manusia terdapat benih-benih kerinduan rohani dan nafsani, ma’syuq hakiki manusia (metafisika) terdapat dalam diri manusia, menyatu dengan roh manusia, setelah roh itu sampai menemukannya. Ma’syuq-nya hanyalah penggerak dan pendorong kerinduan itu dan orang yang merindukannya mencari batinnya suatu hakikat yang lain dan ia merasa bahagia dengan gambaran al-ma’syuq yang ia lihat dalam rohnya. Artinya, kerinduan tersebut tidak terdiri dari dua orang tetapi pusatnya ialah diri sendiri.
Secara umum terdapat dua penafsiran yang dapat digunakan untuk menginterprestasikan kelima kategori tersebut. Interprestsai pertama ialah pendapat pertama mengatakan bersumber dari fitrah. Artinya, manusia merupakan realitas yang tersusun dari jasad dan roh, dan didalam roh terdapat hakikat ilahiah. Tafsiran kedua tidak mengakui hal-hal tersebut yang bersifat fitri, karena itu ia harus menyandarkan diri pada tafsir-tafsir lain yang ada diluar diri manusia.
Dalam mengurai tema fitrah ini pendekatkatan khas yang beliau pakai ialah filsafat, maka persoalan fitrah yang seolah-olah sederhana tetapi ditangan beliau begitu indah dan memperluas wawasan dan makna, karena itu pemikiran Murthado Muthahari tidak menitikberatkan pada istilah ataupun definisi tetapi kebebasan pada jati diri masing-masing manusia tidak mesti disamakan satu sama lain istilah itu. Anda mau menerima ataupun tidak itu terserah pada persepsi anda masing-masing tergantung bagaimana anda memahami hakikat dari alam semesta ini termasuk fitrah.
Diskusi Petengan
11 september 2012
Winarno (Ariel)

Translate